Kenyamanan dan Kemerdekaan
Malam ini, dua kata itu datang menggugatku. Ada sms yang mampir ke hpku dengan memakai dua kata itu. Aku tersentak, ingat jalan hidupku.
Aku pernah merasakan rasa nyaman yang luar biasa dalam beberapa waktu, tapi aku merasa tak punya kemerdekaan. Kemerdekaan yang aku jalani waktu itu harus dengan wajah ganda: aku tetap bertahan dengan kenyamananku supaya aku tak hilang kemerdekaanku. untuk menjalani kemerdekaanku aku butuh strategi agar tak menyakiti orang-orang yang tak suka dengan pemikiran dan pilihan hidupku. Bagi sebagian orang aku dibilang penakut dan munafik tapi waktu itu buatku adalah kompromi dan pilihan menjalani hidupku sendiri. GM pernah komentar tentang hidupku: takdirmu Nong, sejak menemukan kehidupanmu kamu selalu melakoni hidup dengan wajah ganda seperti itu.
Akhir-akhir ini, aku berontak. Mungkin persis seperti awal-awal Indonesia mau merdeka dari Belanda dulu. Untuk mendapatkan kemerdekaan ini aku perlu lobi, aksi dan yang lainnya (hehe..maksa banget gitu loh) Sekarang aku mendapatkan kemerdekaan itu. Namun aku alami sekarang malah sebaliknya. Aku merasa merdeka tapi aku tak merasakan kenyamanan. Banyak tuduhan macam-macam dan aku jadi merasa gelisah, tak nyaman. Sempat membuat hidupku terganggu tapi sekarang aku tak perduli lagi. Ini pilihan hidupku.
Kadang aku bertanya, apakah untuk hidupku dua kata ini harus terus menerus dihadap-hadapkan? Tak bisakah dua-duanya didapatkan?
Sebagai manusia biasa, sebenarnya aku ingin mendapatkan kenyamanan dan kemerdekaan sekaligus. Tapi sampai sekarang aku belum mendapatkannya. Definisiku sementara, kenyamanan membuat kita lelap dan menganggap hidup ini selesai, tdk menantang lagi. Sementara kemerdekaan membuat kita terus mencari dan berpetualang.
Idealnya aku mendapatkan dua-duanya: kenyamanan dan kemerdekaan. Tapi kalau ngga bisa, aku memilih kemerdekaan. Dengan pilihan ini aku merasa terus menerus hidup dan berproses. Bukankah hidup ini memang berproses terus menerus sampai kita mati? semoga aku bisa dan Mari Kita Rayakan Kemerdekaan!